TIPS REPARASI BATERAI SLA
OLEH : Wahyu
Arief B
Ada
kalanya kita menemui masalah terhadap baterai SLA (pada umumnya masyarakat
menyebutnya aki kering) jika sudah bermasalah pada umumnya dibuang tidak
digunakan lagi atau ada yang bilang tidak dapat diperbaiki. Ternyata anggapan
tidak dapat diperbaiki itu adalag salah. Sebab pada kenyataanya aki kering atau
aki SLA tersebut pada dasarnya adalah sama seperti aki basah. Yaitu di dalamnya
terdapat cairan H2SO4. SLA sendiri berasal dari kata Selaed Lead Acid, itu yang
berarti asam sulfat yang dicampur terhadap timbale kemudian ditutup secara
rapat agar tidak bias tumpah isinya atau tidak bias keluar. Dari arti tersebut
diketahui klo isi dari aki kering SLA adalah sama dengan aki basah. Cuma
bedanya tidak ada saluran untuk menambahkan cairan,
Pada
kenyataan pemakaian aki SLA, isi dari H2SO4 tidaklah mungkin berada didalam
baterai secara terus menerus, apalagi sampai terjadi overcharging hingga
melembung tidak karuan. Pada saat charging cairan acid yang berada didalam
baterai akan menguap. Jika penguapan berlebih akan berdampak pada penekanan
seluruh isi casing dari baterai. Karena ini sifatnya sealed (tertutup rapat)
maka akan berdampak pada melembungnya casing dari beterai tersebut daitambah
lagi suhu yang panas pada saat charging.
Kali
ini ytang akan dibahas adalah baterai SLA yang digunakan pada sepeda listrik
atau kendaraan listrik, sebab untuk baterai kering SLA untuk sepeda motor sudah
banyak yang membahas dibeberapa forum otomotif. Pada dasarnya aki kering SLA
pada kendaraan listrik secara struktur isi sama dengan aki yang digunakan pada
otomotif, Cuma tipenya aja yang berbeda yaitu tipe deep cycle, sedangkan yang
digunakan di otomotif adalah tipe starting. Dimana tipe deep cycle lempengan
tembaganya tebal dan sedikit, sedangkan tipe starting lempengan tembaganya
tipis-tipis dan banyak, tulah perbedaaannya dan secara subtansi meteri penyusun
adalag sama sama menggunakan H2SO4.
Pada
saat charging H2SO4 akan terjadi penguapan (yang bias menguap sehingga teruai
menjadi H2O + SO2 (detailnya liat pelajaran kimia saja) karena SO2 itu adalah
sulfur yang sifatnya benda padat maka tidak dapat menguap, sedangkan H2O adalah
cair sama halnya seperti air yang terkena panas akan menguap. Jika H2O menguap
maka yang tertinggal didalam baterai tinggal SO2. Jika SO2 saja dengan timpbal
(Pb) tidak akan bias digunakan untuk menghasilkan listrik, sehingga pada aki
kering SLA yang sudah melembung tidak dapat mengeluarkan arus listrik secara
maksimal sebab didalam posisinya sudah benar benar zat padat ketemu zat padat
sehingga tidak terjadi reaksi pembentukan electron listrik.
Saya
rasa cukup satu lembar saja teorinya untuk melakukan service aki kering SLA.
Ini bias dilakukan dengan catatan casing aki yang melembung tidak sampai pecah,
atau deformasi cell. Sebab kalau sudah deformasi cell otomtis sell yang ada di
dalam ada yang putus maka harus disambung. Berikut saya deskripsikan urutan
untuk melakukan reparasi baterai kering SLA pada kendaraan listrik. (sebagai
object contoh saya menggunakan baterai 12V 15Ah milik temen yang memang sudah
rusak selama 2 tahun)
Langkah Kerja
1. Siapkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat
a.
Obeng
+ dan obeng -
b.
Multi
Meter
c.
Suntikan
refill printer
d.
Charger
12V
e.
Bor
tangan dan Mata bor nya 1 mm
Bahan
a.
Air
Accu
Gambar
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan
2.
Pecahkan bagian tutup yang ada tulisan do not
open, atau songkel menggunakan obeng – yang ada. (hasilnya pasti pecah. Hingga
telihat semua lubang yang ada. (biasanya lubang ditutup dengan karet. Jika anda
merasa eman eman untuk merusak bagian tutup maka lewati langkah ini dengan
menuju langkah 3
Gambar 2. Hasil dari kover tutup
ventilasi baterai yang sudah dilepas
3.
Jika
anda merasa eman untuk melakukan memecahan bagain atas baterai maka dapat
melakukan dengan pengeboran bagian atas secara kecil (diameter 1 mm saja untuk
memasukkan jarum suntik) perlu diketahui anda harus mengebor tepat diatas karet
sumbat ventilasi pada baterai, gambar karet seperti pada gambar No 2 diatas.
Gimana caranya biar bias tepat diatasnya dan tidak mengenai karetnya. Silahkan
lakukan rontgen, MRI, atau USG untuk akuratnya. Saya Cuma kira kira berdasar
pada pengalaman aja. Pada intinya jangan sampai meleset kalau meleset nanti
malah bocor dan aki tidak dapat digunakan lagi.
Gambar 3. Pengeboran bagian atas
sumbat ventilasi baterai.
4.
Tuangkan
air accu pada wadah yang bersih tidak terkontaminasi oleh unsur mineral atau
logam, dan tuangkan sejumlah 100 ml saja.
Gambar 4. Tuangkan air accu pada
wadah sejumlah 100 ml dan pastikan wadah terbuat dari bahan plastic dan bebas
kontaminasi terhadap unsure mineral dan logam
5.
Masukkan
air accu pada setiap sell sejumlah 15 ml (jika aku benar benar dalam kondisi
kosong. Jangan berlebihan, klo berlebihan nanti malah jadi repot karena over
dosis dan perlu memanggil ahli aki yang mengerti perhitungan Bj dari asam
sulfat.
Gambar 5. Gunakan suntikan
refill printer untuk memasukkan 15 ml air accu kedalam setiap sell dari
baterai.
6.
Tunggu
dan diamkan baterai selama 2 jam agar cairan yang baru saja kita msaukkan meresap
kedalam sell-sell baterai, kemungkinan pada tahap ini baterai akan menjadi
hangat, jika tidak menjadi hangat maka Lakukan charging hingga tegangan baterai
mencapai >12Volt menggunakan adaptor bertengan 14V atau 13,2 volt dengan
arus 1/10 kapasitas beterai, karena ini menggunakan aki seli 15Ah maka saya
mengunakan arus 1500mA.
Gambar 6. Ukur tengan hingga aki
bias mencapay > 12 volt.
7.
Jika
anda bias melakukan langkah ke 6 dan mendapatkan tegangan mencapai lebih dari
12V maka perkerjaan anda berhasil dan silahkan lanjut ke langkah 8, jika anda
tidak bias mendapatkan tegangan 12V maka pekerjaan anda GAGAL atau aki rusaknya
sudah terlalu parah. Silahkan hubungi tukang rongsok untuk membeli aki anda.
8.
Lakukan
test beban. Proses pengujian test beban dapat dilakukan dengan cara dipasangkan
pada kendaraan listrik sesungguhnya, namun karena saya tidak membawa kendaraan
listriknua maka saya melakukan test beban pada dynamo series wound dengan
bantuan alat ampere meter. Jika arus yang keluar dari baterai bias mencapai ½ kapasitas baterai berarti
baterai dapat gunakan kembali pada kendaraan listrik secara normal, namun jika
tidak mencapai ½
kapasitas baterai tetap bias digunakan pada kendaraan listrik namun ada
oenurunan performa tidak seperti barunya.
Gambar 7. Test beban dengan
membaca arus yang keluar dari baterai.
SEMOGA BERMANFAAT