Minggu, 19 April 2015

CARA MEMPERBAIKI BATERAI KENDARAAN LISTRIK

TIPS REPARASI BATERAI SLA
OLEH : Wahyu Arief  B
Ada kalanya kita menemui masalah terhadap baterai SLA (pada umumnya masyarakat menyebutnya aki kering) jika sudah bermasalah pada umumnya dibuang tidak digunakan lagi atau ada yang bilang tidak dapat diperbaiki. Ternyata anggapan tidak dapat diperbaiki itu adalag salah. Sebab pada kenyataanya aki kering atau aki SLA tersebut pada dasarnya adalah sama seperti aki basah. Yaitu di dalamnya terdapat cairan H2SO4. SLA sendiri berasal dari kata Selaed Lead Acid, itu yang berarti asam sulfat yang dicampur terhadap timbale kemudian ditutup secara rapat agar tidak bias tumpah isinya atau tidak bias keluar. Dari arti tersebut diketahui klo isi dari aki kering SLA adalah sama dengan aki basah. Cuma bedanya tidak ada saluran untuk menambahkan cairan,
Pada kenyataan pemakaian aki SLA, isi dari H2SO4 tidaklah mungkin berada didalam baterai secara terus menerus, apalagi sampai terjadi overcharging hingga melembung tidak karuan. Pada saat charging cairan acid yang berada didalam baterai akan menguap. Jika penguapan berlebih akan berdampak pada penekanan seluruh isi casing dari baterai. Karena ini sifatnya sealed (tertutup rapat) maka akan berdampak pada melembungnya casing dari beterai tersebut daitambah lagi suhu yang panas pada saat charging.
Kali ini ytang akan dibahas adalah baterai SLA yang digunakan pada sepeda listrik atau kendaraan listrik, sebab untuk baterai kering SLA untuk sepeda motor sudah banyak yang membahas dibeberapa forum otomotif. Pada dasarnya aki kering SLA pada kendaraan listrik secara struktur isi sama dengan aki yang digunakan pada otomotif, Cuma tipenya aja yang berbeda yaitu tipe deep cycle, sedangkan yang digunakan di otomotif adalah tipe starting. Dimana tipe deep cycle lempengan tembaganya tebal dan sedikit, sedangkan tipe starting lempengan tembaganya tipis-tipis dan banyak, tulah perbedaaannya dan secara subtansi meteri penyusun adalag sama sama menggunakan H2SO4.
Pada saat charging H2SO4 akan terjadi penguapan (yang bias menguap sehingga teruai menjadi H2O + SO2 (detailnya liat pelajaran kimia saja) karena SO2 itu adalah sulfur yang sifatnya benda padat maka tidak dapat menguap, sedangkan H2O adalah cair sama halnya seperti air yang terkena panas akan menguap. Jika H2O menguap maka yang tertinggal didalam baterai tinggal SO2. Jika SO2 saja dengan timpbal (Pb) tidak akan bias digunakan untuk menghasilkan listrik, sehingga pada aki kering SLA yang sudah melembung tidak dapat mengeluarkan arus listrik secara maksimal sebab didalam posisinya sudah benar benar zat padat ketemu zat padat sehingga tidak terjadi reaksi pembentukan electron listrik.
Saya rasa cukup satu lembar saja teorinya untuk melakukan service aki kering SLA. Ini bias dilakukan dengan catatan casing aki yang melembung tidak sampai pecah, atau deformasi cell. Sebab kalau sudah deformasi cell otomtis sell yang ada di dalam ada yang putus maka harus disambung. Berikut saya deskripsikan urutan untuk melakukan reparasi baterai kering SLA pada kendaraan listrik. (sebagai object contoh saya menggunakan baterai 12V 15Ah milik temen yang memang sudah rusak selama 2 tahun)
Langkah Kerja
1.     Siapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan

Alat
a.      Obeng + dan obeng -
b.      Multi Meter
c.      Suntikan refill printer
d.      Charger 12V
e.       Bor tangan dan Mata bor nya 1 mm
Bahan
a.      Air Accu

Gambar 1. Alat dan bahan yang dibutuhkan
     2.       Pecahkan bagian tutup yang ada tulisan do not open, atau songkel menggunakan obeng – yang ada. (hasilnya pasti pecah. Hingga telihat semua lubang yang ada. (biasanya lubang ditutup dengan karet. Jika anda merasa eman eman untuk merusak bagian tutup maka lewati langkah ini dengan menuju langkah 3
Gambar 2. Hasil dari kover tutup ventilasi baterai yang sudah dilepas
      3.      Jika anda merasa eman untuk melakukan memecahan bagain atas baterai maka dapat melakukan dengan pengeboran bagian atas secara kecil (diameter 1 mm saja untuk memasukkan jarum suntik) perlu diketahui anda harus mengebor tepat diatas karet sumbat ventilasi pada baterai, gambar karet seperti pada gambar No 2 diatas. Gimana caranya biar bias tepat diatasnya dan tidak mengenai karetnya. Silahkan lakukan rontgen, MRI, atau USG untuk akuratnya. Saya Cuma kira kira berdasar pada pengalaman aja. Pada intinya jangan sampai meleset kalau meleset nanti malah bocor dan aki tidak dapat digunakan lagi.

Gambar 3. Pengeboran bagian atas sumbat ventilasi baterai.
      4.      Tuangkan air accu pada wadah yang bersih tidak terkontaminasi oleh unsur mineral atau logam, dan tuangkan sejumlah 100 ml saja.

Gambar 4. Tuangkan air accu pada wadah sejumlah 100 ml dan pastikan wadah terbuat dari bahan plastic dan bebas kontaminasi terhadap unsure mineral dan logam

      5.      Masukkan air accu pada setiap sell sejumlah 15 ml (jika aku benar benar dalam kondisi kosong. Jangan berlebihan, klo berlebihan nanti malah jadi repot karena over dosis dan perlu memanggil ahli aki yang mengerti perhitungan Bj dari asam sulfat.

Gambar 5. Gunakan suntikan refill printer untuk memasukkan 15 ml air accu kedalam setiap sell dari baterai.
     6.      Tunggu dan diamkan baterai selama 2 jam agar cairan yang baru saja kita msaukkan meresap kedalam sell-sell baterai, kemungkinan pada tahap ini baterai akan menjadi hangat, jika tidak menjadi hangat maka Lakukan charging hingga tegangan baterai mencapai >12Volt menggunakan adaptor bertengan 14V atau 13,2 volt dengan arus 1/10 kapasitas beterai, karena ini menggunakan aki seli 15Ah maka saya mengunakan arus 1500mA.

Gambar 6. Ukur tengan hingga aki bias mencapay > 12 volt.
      7.      Jika anda bias melakukan langkah ke 6 dan mendapatkan tegangan mencapai lebih dari 12V maka perkerjaan anda berhasil dan silahkan lanjut ke langkah 8, jika anda tidak bias mendapatkan tegangan 12V maka pekerjaan anda GAGAL atau aki rusaknya sudah terlalu parah. Silahkan hubungi tukang rongsok untuk membeli aki anda.
      8.      Lakukan test beban. Proses pengujian test beban dapat dilakukan dengan cara dipasangkan pada kendaraan listrik sesungguhnya, namun karena saya tidak membawa kendaraan listriknua maka saya melakukan test beban pada dynamo series wound dengan bantuan alat ampere meter. Jika arus yang keluar dari baterai bias mencapai ½ kapasitas baterai berarti baterai dapat gunakan kembali pada kendaraan listrik secara normal, namun jika tidak mencapai ½ kapasitas baterai tetap bias digunakan pada kendaraan listrik namun ada oenurunan performa tidak seperti barunya.

Gambar 7. Test beban dengan membaca arus yang keluar dari baterai.




SEMOGA BERMANFAAT